VITAMIN B12
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari
bahasa latin “vita” yang artinya hidup dan amina yang yang mengacu pada suatu
gugus organik yang memiliki atom nitrogen,
karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak
vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh
untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain
vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh
hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan
asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan
hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh
melalui suplemen makanan.
Vitamin
memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu
penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan
istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan
metabolisme pada tubuh.
Vitamin
merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah
sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu
senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan
berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih
mendalam mengenai vitamin pun turut diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin
dapat dibagi menjadi 5 era penting.[6] Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar
terhadap senyawa vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Biokimia
vitamin B2
1.
Struktur kimia
Riboflavin terdiri dari cincin
trisiklik bernama isoalloxazine yang berikatan dengan derivat
alkohol yaitu ribitol. Riboflavin yang telah
mengalami fosforilasi akan menjadi FMN (flavin mononukleotida) atau FAD (flavin adenina
dinukleotida). FMN dan FAD berperan penting dalam reaksi redoks dalam tubuh karena FMN dan
FAD merupakan kofaktor enzim dengan berikatan dengan
enzim-enzim oksidoreduktase sebagai gugus prostetik. Vitamin B2
2.
Sifat
sifat atau peranan dalam enzim tertentu
Vitamin B2 (riboflavin) banyak
berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2
berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD).
Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui
proses respirasi. Vitamin
ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
Vitamin B2
(riboflavin) penting dalam pemeliharaan kesehatan kulit (bibir), mata, selubung
saraf, otot, dan tulang. Vitamin B2 bersama vitamin B1 membantu tubuh
menghasilkan energy dan mempengaruhi enzim yang penting bagi otot, saraf, dan
hati. Vitamin B2 juga memiliki peranan penting dalam pemecahan karbohidrat,
protein, dan lemak.
3. Defisiensi vitamin B2
Defisiensi
(kekurangan) vitamin B2 akan menimbulkan gejala-gejala klinis seperti, insomnia
(tidak dapat tidur), anemia, pusing, depresi, lebih sensitive terhadap cahaya,
mata merah, gatal, dan perih, penglihatan kabur, katarak, rasa nyeri di sudut
mulut, radang lidah, mulut, dan hidung, nyeri tenggorokan, gangguan kulit
seperti kulit berminyak/bersisik (terutama di sekitar mulut dan hidung),
komedo, jerawat, rambut rontok yang sangat parah.
Kekurangan
vitamin B jarang terjadi kecuali pada daerah-daerah dimana makanan terutama
berupa padi giling.
Kekurangan
vitamin ini juga bisa terjadi pada:
·
Peminum alkohol
·
Penderita penyakit hati
·
Penderita diare menahun
Gejala :
Gejala
yang paling sering terjadi adalah luka terbuka disudut mulut,yang diikuti
dengan bibir pecah-pecah,yang bisa meninggalkan jaringan parut. Jika di daerah
mulut terjadi Thrush (suatu infeksi jamur) akan tampak bercak-bercak putih
keabuan warna lidah menjadi magenta dan
pada di daerah antara hidung dan bibir muncul bercak-bercak berminyak (seboroik)
Kadang
tumbuh pembuluh darah kedalam kornea menyebabkan mata silau, pada laki-laki
kulit buah zakar mengalami peradangan.
4.
Sumber-sumber
Vitamin B2
Vitamin B2
(riboflavin) bisa diperoleh dari sumber alami seperti, susu, telur,
sayu-sayuran hijau, keju, hati, jeroan, ragi, daging dan roti.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Defisiensi
(kekurangan) vitamin B2 akan menimbulkan gejala-gejala klinis seperti, insomnia
(tidak dapat tidur), anemia, pusing, depresi, lebih sensitive terhadap cahaya,
mata merah, gatal, dan perih, penglihatan kabur, katarak, rasa nyeri di sudut
mulut, radang lidah, mulut, dan hidung, nyeri tenggorokan, gangguan kulit
seperti kulit berminyak/bersisik (terutama di sekitar mulut dan hidung),
komedo, jerawat, rambut rontok yang sangat parah. Vitamin B2
(riboflavin) bisa diperoleh dari sumber alami seperti, susu, telur,
sayu-sayuran hijau, keju, hati, jeroan, ragi, daging dan roti.
DAFTAR
PUSTAKA
Sri
Iswari,Retno dan Ari Yuniastuti.2006.BIOKIMIA.Yogyakarta:Graha ilmu.
0 comments:
Post a Comment