Thursday, June 28, 2012

Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak akan mengikuti sidang isbat

VIVAnews - Untuk pertama kalinya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak akan mengikuti sidang isbatyang merupakan pertemuan sejumlah organisasi keagamaan dalam menentukan awal bulan Puasa atau Hari Raya Idul Fitri.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menilai organisasinya tak perlu ikut sidang isbath yang lebih banyak berisi pikiran-pikiran subyektif pemerintah.

"Kami tidak ikut sidang isbath. Biasanya tidak ada musyawarah dan tidak ada diskusi," kata Din Syamsuddin di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu 27 Juni 2012.
Selain besarnya faktor subyektifitas, Din juga menuding, pemerintah tidak mengayomi seluruh umat Islam di Indonesia. "Seharusnya pemerintah mengayomi seluruh umatnya yang berbeda pendapat," ujarnya.
Terkait rencana mundurnya Muhammadiyah dalam Sidang Isbat, Din mengaku sudah mengirim surat ke Kemeterian Agama. "Muhammadiyah sejak tahun lalu sudah mengirimkan surat tidak akan ikut sidang isbath," kata Din.
Muhammadiyah sendiri sudah memutuskan hari pertama Ramadhan, awal puasa, diperkirakan jatuh pada tanggal 20 Juli 2012. Diakui Din, lembaganya tak begitu saja menetapkan hari pertama puasa tanpa perhitungan yang jelas.
"Muhammadiyah tidak bisa menetapkan kapan satu Ramadhan, kapan satu Syawal, bahkan sampai 100 tahun yang akan datang. Karena ilmu falakh, astronomi itu ilmu pasti. Al Quran menyuruh kita untuk pandai berhitung," kata dia.

0 comments:

Post a Comment